Tips Online , Merokok lebih banyak efek negatifnya dari positif, namun mengapa masih banyak perokok di Indonesia, ini bisa disebabkan belum jelasnya aturan mengenai pelarangan merokok ini. Kita baru setakat mencantumkan efek negatif rokok pada setiap bungkus rokok, belum sampai melarangnya sama sekali dengan alasan banyaknya dampak ekonomi (pengangguran) jika pabrik rokok di negara kita di tutup (ini mungkin senjata yang digunakan oleh produsen rokok sehingga setiap pabrik rokok selalu bersifat padat karya/memperkerjakan banyak tenaga manusia walaupun sudah ditemukan mesin penggulung rokok). Walaupun ada fatwa haram dari Muhammadiyah karena ini berbau syariah tidak perdulikan oleh sebagian besar masyarakat, termasuk dari kalangan Muhammadiyah itu sendiri (adanya demonstrasi dari komponen Muhammdiyah menentang fatwa). Sementara di negara lain seperti Israel dan Singapura misalnya sudah benar-benar melarang dan hanya mengizinkan dalam skop yang sangat sempit.
Tahukah anda bahwa Efek buruk rokok ternyata tidak hanya memengaruhi kualitas kesehatan, tetapi juga kecerdasan. Studi terbaru di Israel mengindikasikan, para perokok memiliki IQ lebih rendah ketimbang non-perokok. Intelegensia pun akan menurun seiring dengan semakin seringnya seseorang menghisap rokok.
Seperti dilaporkan jurnal Addiction edisi terbaru, suatu riset terhadap pria berusia 18-21 tahun menunjukkan bahwa perokok memiliki IQ rata-rata 94—atau tujuh poin lebih rendah ketimbang non-perokok (101). Skor IQ pada populasi pria muda sehat tercatat antara 84 and 116. Tetapi pada mereka yang merokok lebih dari satu bungkus per hari, IQ-nya berkisar tak jauh dari 90.
Dalam penelitian ini, para ahli mengumpulkan data lebih dari 20.000 pria sehat pada masa sebelum, selama dan setelah mengikuti wajib militer. Sekitar 28 persen responden menghisap satu atau lebih rokok setiap hari, tiga persen lainnya adalah mantan pecandu rokok, sedangkan 68 persen sisanya mengaku tak pernah merokok.
"Dalam kesehatan, secara umum kami berpikir bahwa para perokok cenderung hidup di lingkungan yang sulit atau kurang mendapat pendidikan di sekolah yang baik. Tetapi, karena studi ini melibatkan subyek dengan latar belakang sosial beragam, kami mencoret pertimbangan status sosial-ekonomi sebagai faktor utama," ungkap Professor Mark Weiser, dari Tel Aviv University's Department of Psychiatry.
Peneliti juga mengukur pengaruh rokok pada pasangan kembar. Pada kasus di mana salah satu dari pasangannya merokok, pasangan yang tidak merokok mencatat rata-rata IQ yang lebih tinggi. "Orang dengan rata-rata level IQ rendah cenderung memiliki skill pengambilan keputusan yang lebih buruk ketika dikaitkan dengan problem kesehatan mereka. Orang dengan IQ rendah juga bukan hanya rentan terhadap kecanduan. Orang-orang ini juga cenderung mudah mengalami obesitas, masalah nutrisi dan narkoba," tandas Prof Weiser.
11 comments:
Saya heran kok Pak Habibie rajin merokok ya....
hahaha... bener kata sobat dafiDRiau... hahaha...
untungnya saya tidak merokok...
salam sobat
artikel menarik
trims kunjungannya ke S.A.
lha kakekku merokok dari umur 15 mpe umur 95 tahun
lo, kok jadi terbalik.. katanya ngerokok malah bisa bikin cerdas.. ??
Yang jelas merokok banyak negatifnya dari pada pisitifnya, salam kenal gan...setuju ?
merokok sumber penyakit..tp gmn cr kurangi kbiasaan merokok..salam kenal jg mas
Rokok memang membawa pengaruh buruk,, dan orang-orang pun tahu akan itu.
namun, tetap saja orang masih menyukainya,,
phonank sendiri tidak merokok,, bersyukur...
Pengaruhnya memang sangat berbahaya yah, apalagi bisa mengganggu IQ juga,, wehwehweh
Merokok dapat menghambat jalur masuknya oksigen ke otak kita karena pernapasan yang bermasalah.kurangnya suplai oksigen ke otak kita inilah yang menghambat penurunan IQ sseorang.
Post a Comment
Silakan Tinggalkan Komentar Anda