Geram, kesal, dan kecewa ketika melihat liputan media tentang sidak yang di lakukan oleh satgas pemberantasan mafia hukum ke Lapas beberapa hari yang lalu, terlihat ketidakadilan sangat mencolok antara tahanan yang memiliki uang banyak dan koneksi dengan tahanan yang tidak memiliki apa-apa,- antara mereka terjadi jurang yang sangat tajam ... sebagian berjubel pada satu sel sampai ada yang tidurnya harus bergantian ... sementara beberapa orang dengan fasilitas hotel ...
Dalam keadaan kecewa ... maka muncul ide ingin memberi solusi atau tips untuk mengatasi keaadaan yang timpang ... atau bisa jadi sebuah parodi ...begini Tipsnya :
Dalam keadaan kecewa ... maka muncul ide ingin memberi solusi atau tips untuk mengatasi keaadaan yang timpang ... atau bisa jadi sebuah parodi ...begini Tipsnya :
- Tahanan di pilah-pilahkan, jika belum ada aturan main/hukumnya maka di buat aturan nya, dimana tahanan koruptor dan penyuap di buat satu kelompok, tahanan pemakai narkoba dibuat satu kelompok, sisanya kelompok tahanan tindak kejahatan lain kecuali tahanan dengan pelanggaran hukum ringan (di bawah 1 tahun) di buat satu kelompok.
- Terus penempatannya : Tahanan Koruptor dan para penyuap di masukkan kedalam tahanan khusus yaitu apartemen, dimana kita ketahui banyak pengembang yang membangun apartemen, sewa/beli satu tower terus diisi dengan para tahanan tadi. Lantas yang bayar siapa ..? yang bayar adalah para koruptor itu di tambah dengan pajak progresif 25 %. Dari pada kejadian-kejadian di lapas itu terulang kembali ... lebih baik di legalkan saja ... untuk menandakan itu apartemen tahanan maka apartemen itu di pagar keliling ... sementara fasilitas di dalamnya lengkap .. salon, fitnes center, kolam renang, internet, TV cabel ... karaoke, pijat dll standar hotel ...untuk memanfaatkannya semua tahanan mesti bayar + pajak . Jadi daripada dilakukan secara diam-diam mendingan di legalkan, bisnis properti naik ... tidak ada koruptor yang lari keluar negeri, dan masyarakat tidak perlu kecewa lagi ...biar saja koruptor dan penyuap hidup di sangkar mas dengan biaya hidup super tinggi .... namun jangan sekali-kali membebaskan ia berkeliaran ... walaupun untuk ... berobat ... jika sakitnya tidak ada pengobatan di dalam datangkan saja dari luar/luar negeri ..seluruh biaya di bebankan kepadanya... jadi akan mikir jika pura-pura sakit ...
- Tahanan pemakai narkoba hukuman di bawah lima tahun di buat satu tempat tahanan, pengedar dan bandar di hukum mati saja ... jadi bisa mengurangi pemakaian lapas .. jika undang-undang nya belum memungkinkan ...ya..uu nya di revisi ...
- Tahanan di bawah satu tahun di kenai kerja paksa ... khusus membersihkan kali dan menanam kembali hutan .... sehingga kali bisa bersih ...hutan kembali rimbun dan lapas nggak berjubel ...
- Sisanya di LAPAS ... seperti biasa ... dengan sipir yang terus di rolling setiap 3 bulan sekali, tunjangannya di naikkan ... biar ndak tergoda ..dan sanksi yang tegas kalau di ketahui kongkalikong dengan tahanan ... kalau perlu di tahan ... tidak sekedar mutasi belaka ...
5 comments:
wah... tipsnya boleh juga tuh... kan bisa tuh sedikit demi sedikit membangun indonesia
lagi hangat2nya ni mas berita tentang fasilitas mewah di LP
Semuanya bisa di atur klo ada do it, susah mas di negara kita ini orang semuanya markus, coba lihat yang di tv dari mulai cicak vs buaya, fasilitas LP, markus, juga ketimpangan di lembaga lembaga penegak keadilan yang ada, nyolong kakao 3 biji bisa di penjara tapi klo kurupsi milyaran atau bahkan triliunan malah bingung saya....salam kenal artikel yang membangkitkan semangat mas, tapi ga tahu kapan yang namanya keadilan itu benar benar adil, saya yakin itu nunggu nanti setelah nyampai di padang Masyar keadilan benar benar adil
bisa dikatakan "hotel prodeo bintang 5"
Semua sarannya OK. Hanya saja untu memisah-misahkan setiap napi sesuai kasusnya mungkin tidak mudah dilakukan, karena keterbatasan kapasitas tampung. Untuk saat ini saya pikir melakukan rolling seluruh petugas LP yang paling memungkinkan. Hal yang paling berpotensi menimbulkan ;kong-kalikong' adalah kenal baik. Kalau petugas dan napi terlalu lama kenal dan akhirnya jadi sahabat, potensi itu makin besar
Amrih Gunawan
Post a Comment
Silakan Tinggalkan Komentar Anda